
Sedekah Mijel SMPN 111 Jakarta
Jakarta, 26 Juli 2025 – SMPN 111 menunjukkan komitmennya sebagai sekolah adiwiyata dengan secara aktif menggalakkan program pengelolaan minyak jelantah. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi limbah rumah tangga, tetapi juga memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan dan potensi ekonomi dari sampah yang kerap terabaikan. Program pengumpulan minyak jelantah ini telah berjalan efektif selama beberapa bulan ini, melibatkan seluruh warga sekolah, mulai dari siswa, guru, staff tenaga pendidikan hingga warga kantin sekolah. Minyak jelantah yang terkumpul kemudian diolah atau dijual kepada pihak ketiga yaitu “Rumah Sosial Kutub” yang memang bergerak di bidang daur ulang minyak bekas.
Manfaat Ganda Program Minyak Jelantah
Kepala SMPN 111, Bapak H. Kusnadi, M.Pd, menyatakan bahwa program ini memiliki manfaat ganda. “Selain sebagai upaya konkret dalam mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah yang tidak tepat, kami juga ingin menanamkan kesadaran sejak dini kepada siswa-siswi tentang konsep ekonomi sirkular,” ujarnya.
Minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah dan air, serta menyumbat saluran pembuangan. Dengan adanya program ini, SMPN 111 berkontribusi langsung dalam menjaga kebersihan lingkungan 
sekitar. Lebih lanjut, minyak jelantah yang terkumpul memiliki nilai ekonomis. Minyak ini dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai tambah seperti sabun, lilin, atau bahkan bahan bakar biodiesel. Hasil dari penjualan minyak jelantah ini juga dapat dimanfaatkan kembali untuk mendukung kegiatan-kegiatan lingkungan lainnya di sekolah, menciptakan siklus keberlanjutan.
Edukasi Menyeluruh untuk Generasi Peduli Lingkungan
Sebagai bagian dari program Adiwiyata, SMPN 111 tidak hanya sekadar mengumpulkan minyak jelantah, tetapi juga aktif memberikan edukasi kepada siswa-siswi. Sosialisasi mengenai bahaya minyak jelantah bagi lingkungan, cara pengumpulannya yang benar, hingga
potensi daur ulang, rutin dilakukan melalui pelajaran di kelas, mading sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler. Para siswa-siswi terlihat antusias dengan program ini. “Saya jadi tahu kalau minyak bekas masak di rumah itu ternyata bisa merusak
lingkungan kalau dibuang sembarangan. Sekarang saya selalu bantu ibu mengumpulkan minyak jelantah di botol,” tutur Prastisena Aulia Panondang salah satu siswa kelas 9.
Melalui program pengelolaan minyak jelantah ini, SMPN 111 membuktikan komitmennya sebagai sekolah adiwiyata yang tidak hanya peduli terhadap lingkungan, tetapi juga berhasil menginspirasi dan mendidik generasi muda untuk menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab. Diharapkan, inisiatif positif ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik.



